RUMAH LITERASI KAMUSH - VAKSIN

 

RUMUS 

(RUMAH LITERASI KAMUSH) 

A. Judul 

Vaksin COVID-19 

B. Topik 

1. Pengertian vaksin dan mengapa harus vaksin. 

2. Efek samping melakukan vaksin covid-19 

3. Efiktivitas dan keamanan vaksin covid-19. 

4. Vaksinasi di Banjarmasin. 

C. Uraian 

1. Pengertian vaksin dan mengapa harus vaksin 

Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit  dan menjaga kondisi tubuh. Vaksin juga sering disebut imunisasi, mengambil  keuntungan dari fungsi unik yang dimiliki tubuh dalam mempelajari dan melawan kuman-kuman penyebab penyakit. Vaksin membantu menciptakan kekebalan tubuh  untuk melindungi Anda dari infeksi tanpa mengakibatkan efek samping yang  membahayakan. 

Vaksin ditujukan untuk melindungi diri dengan membangun sistem kekebalan tubuh  sehingga dapat melawan segala jenis penyakit, dari yang ringan hingga sangat serius.  Vaksin tersebut mengandung antigen yang telah dinon-aktifkan sebelumnya sehingga  tidak menimbulkan rasa sakit ketika dimasukkan ke dalam tubuh. 

Karena antigen dikenali sebagai zat asing oleh tubuh, kehadirannya pada aliran darah  akan memicu sistem imun untuk melepaskan antibodi pembela untuk melawannya.  Disebut juga sebagai sel B, sel-sel khusus ini menetap di dalam tubuh untuk  mengenali dan melawan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri, sehingga  penyakit tersebut tidak kembali menjangkiti tubuh. Ini artinya jika Anda melakukan  kontak dengan mikroba tersebut di masa mendatang, tubuh Anda akan mampu  menghilangkannya sebelum mikroba tersebut merusak kondisi kesehatan Anda.  

Intinya, vaksin memperkenalkan Anda kepada virus atau bakteri untuk melindungi  Anda dari penyakit yang mereka timbulkan di masa mendatang.Imunisasi untuk 

beberapa penyakit tertentu perlu diperkuat, sehingga pada beberapa kasus, vaksin  yang sama diberikan lebih dari satu kali. 

Vaksin COVID-19 mampu melindungi tubuh seseorang dari infeksi virus corona.  Tidak hanya itu, jika kamu terinfeksi virus penyebab COVID-19, vaksin bisa  membantu mencegah tubuhmu dari sakit parah atau potensi munculnya komplikasi  serius.  

Melalui vaksinasi, kamu tak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu  melindungi orang lain dari paparan virus corona. Terlebih kelompok orang yang  berisiko tinggi terkena masalah medis yang parah sebagai dampak dari COVID-19.  Berikut ini beberapa fakta tentang vaksin COVID-19 yang perlu kamu ketahui: 

a) Vaksin COVID-19 Tidak Mengakibatkan Seseorang Terserang Penyakit COVID-19 

Jenis vaksin COVID-19 yang beredar sangat beragam. Vaksin COVID-19 yang  diberikan saat ini tidak mengandung virus hidup yang mengakibatkan penyakit  COVID-19. Ini artinya, mendapatkan vaksin COVID-19 tidak akan membuat kamu  sakit terinfeksi penyakit tersebut.  

Masing-masing negara memiliki vaksin corona pilihan, termasuk Indonesia. Namun,  semua vaksin yang digunakan memiliki kandungan zat yang dapat meningkatkan  imunitas yang membantu tubuh mengenali dan melawan virus yang mengakibatkan  virus corona. Meski begitu, wajar jika proses tersebut menimbulkan gejala seperti  demam ringan. Demam setelah vaksinasi menjadi hal yang normal karena tubuh  sedang membangun perlindungan terhadap virus penyebab COVID-19. 

b) Setelah Divaksin, Apakah Seseorang Menjadi Positif COVID-19 pada  Pemeriksaan Virus?

Tidak. Semua vaksin yang digunakan di seluruh dunia, termasuk Indonesia tidak akan  membuat kamu terindikasi positif saat melakukan pemeriksaan virus ketika melihat  apakah seseorang tersebut sedang terinfeksi.  

Apabila tubuh berhasil membuat respon imun yang memang spesifik terhadap virus  corona, memang ada kemungkinan kamu akan mendapatkan hasil positif saat  menjalani tes antibodi. Pasalnya, pemeriksaan antibodi menunjukkan apakah kamu  pernah mengalami infeksi sebelumnya dan tubuh akan memiliki tingkat perlindungan  tertentu terhadap virus. 

c) Orang yang Sudah Terinfeksi dan Sembuh dari COVID-19 Tetap Perlu  Divaksin 

Ini disebabkan karena risiko kesehatan yang terkait dengan penyakit COVID-19 dan  kemungkinan terjadinya infeksi ulang. Jadi, vaksin tetap wajib diberikan pada  seseorang, meski pernah terinfeksi sebelumnya. Pun, kekebalan tubuh yang dimiliki  seseorang dari infeksi atau kekebalan yang bersifat alami terbilang berbeda pada  masing-masing individu. 

Beberapa peneliti mengatakan bahwa kekebalan alami bisa jadi tidak akan memiliki  ketahanan yang panjang. Meski begitu, hal tersebut masih terus dalam tahap  pengujian, dan sementara prioritas vaksin diberikan pada kelompok orang yang belum  tertular. 

d) Vaksin Memberikan Perlindungan pada Tubuh dari Infeksi COVID-19 

Vaksinasi COVID-19 bekerja dengan menciptakan sistem imunitas tentang  bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan COVID-19, dan  memberikan perlindungan pada tubuh dari infeksi COVID-19. 

e) Vaksin COVID-19 Tidak Mengubah DNA 

Vaksin COVID-19 tidak akan mengubah atau menyebabkan interaksi dengan DNA.  Vaksin RNA Messenger atau dikenal pula dengan vaksin mRNA merupakan vaksin 

COVID-19 pertama yang diizinkan penggunaannya di Amerika Serikat. Vaksin ini  mengandung sebagian protein dalam virus yang memicu munculnya respon imun  dalam tubuh. Perlu diketahui, mRNA dari vaksin COVID-19 tidak pernah masuk ke  dalam inti sel yang berperan sebagai tempat DNA disimpan. Artinya, mRNA tidak  akan bisa mempengaruhi atau berinteraksi dengan DNA. 

Nantinya, tubuh akan belajar bagaimana cara untuk melindungi diri dari infeksi di  masa mendatang. Respon inilah yang memiliki tugas utama untuk melindungi tubuh  dari terjadinya infeksi jika virus yang sebenarnya memasuki tubuh. 

f) Apakah Setelah Vaksin Masih Harus Menjalankan Protokol Kesehatan? 

Meski sudah divaksin, kamu tetap harus menjalankan protokol kesehatan. Pasalnya,  kekebalan yang didapat dari vaksin baru optimal setidaknya satu bulan setelah kamu  mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua. Jadi, kamu tetap perlu memakai masker,  menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas. 

2. Efek samping melakukan vaksin covid-19 

Mengutip The New York Times, Senin (28/12/2020), dr. Taneisha Wilson (36)  mengaku mengalami sakit kepala setelah 2,5 jam disuntikkan vaksin Pfizer ke dalam  tubuhnya. Itu adalah sakit kepala terparah yang pernah ia rasakan, ia merasa seperti  dipukul-pukul. Bahkan rasa sakit yang cukup signifikan itu membuatnya secara tidak  sadar mengerang dengan suara yang keras. Untungnya, sakit kepala itu segera hilang  setelah 36 jam berlalu. Wilson pun mengaku tidak menyesal telah menerima vaksin,  meski efek samping berupa pusing sempat ia rasakan. Apa yang dialam oleh Wilson  memang tidak terjadi pada semua penerima vaksin. 

Dalam uji klinis yang dilakukan, Pfizer menyebut 13 persen relawan penerima vaksin  usia 18-55 tahun mengalami hal serupa, sakit kepala parah, setelah pemberian dosis  pertama. Pada penerima vaksin yang lain, efek samping yang dirasakan juga cukup  beragam. Berikut beberapa di antaranya: Menggigil, Demam, Bekas suntikan yang  terasa nyeri, Lelah, Gatal-gatal di sekitar lokasi suntikan, Kehilangan fokus atau yang  disebut dengan "brain fog", Anafilaksis, alergi parah yang bisa mengancam nyawa.

Sementara itu, efek samping yang lain dilaporkan terjadi pada sejumlah lansia  penerima vaksin yang tinggal di panti jompo. Mereka mengalami sakit perut setelah  menerima suntikan vaksin Covid-19. Namun, atas semua efek samping yang terjadi,  ahli vaksinasi dari University of Pennsylvania, Dr. Paul Offit justru menyebutnya  sebagai kabar baik. 

Mengutip Boston Globe (18/12/2020), efek samping berupa nyeri otot, sendi, atau  lokasi bekas suntikan, lalu kelelahan, sakit kepala, dan menggigil merupakan efek  samping yang disebut-sebut umum terjadi. Namun tidak dengan demam, gejala ini  cukup jarang dijumpai pada penerima vaksin meskipun ditemukan juga beberapa  kasusnya. Ada juga keluhan yang dilaporkan terjadi setelah menerima vaksin Covid 

19. Keluhan itu berupa Bell's Palsy yang mengakibatkan kelumpuhan pada wajah  untuk sementara waktu.  

Akan tetapi, belum bisa dipastikan apakah keluhan ini timbul berhubungan dengan  vaksin yang diterima atau penyebab lain di luar itu. Hingga saat ini otoritas pemeriksa  makanan dan obat-obatan AS (FDA) masih terus memeriksanya. Kabar baiknya,  semua efek samping yang ditimbulkan oleh vaksin bisa disembuhkan dalam beberapa  waktu. 

Adanya efek samping merupakan sinyal dari tubuh bahwa vaksin yang diinjeksikan  telah bekerja dan bereaksi. "Kami menyebutnya efek samping, tetapi sebenarnya itu  hanya efek. Ini lah yang dilakukan oleh respons imun Anda saat merespons infeksi,"  kata Paul Offit, seorang dokter anak dan ahli vaksin di Rumah Sakit Anak  Philadelphia dan anggota panel penasihat FDA. Di lain pihak, asisten profesor  imunologi di Public Health School TH Chan Harvard, Dr. Eric Rubin menyebut efek  samping ini bukan berarti penerima vaksin terinfeksi virus corona. "Efek samping  yang Anda lihat tidak ada hubungannya dengan Covid-19. Ini ada hubungannya  dengan bahan dalam vaksin. Itu hal yang sama yang akan Anda dapatkan dari vaksin  apa pun," kata Rubin. Selain itu, Presiden Academic Institute di Houston Methodist,  Dr. H. Dirk Sostman, mengutip Kompas.com (22/12/2020) dari Celveland Clinic,  mengajak masyarakat untuk tidak khawatir dengan vaksin Covid-19. Meski terbilang 

cepat dalam proses pengembangannya dan ada banyak kisah yang muncul tentang  efek samping yang ditimbulkan, vaksin tetap bermanfaat bagi masyarakat dunia  dalam menghadapi pandemi Covid-19. "Banyak orang menghindari vaksin karena  takut efek sampingnya. Padahal, manfaat vaksin lebih besar daripada efek  sampingnya. Setiap kemungkinan adanya efek samping pasti akan diinformasikan  dengan jelas (oleh pengembang) ke publik," jelas Sostman. 

3. Efiktivitas dan keamanan vaksin covid-19. 

Efikasi vaksin (secara umum 90–100%) diamati di seluruh subgrup ditentukan oleh  usia, jenis kelamin, ras, etnis, indeks massa tubuh dasar, dan riwayat komorbid. Di  antara 10 kasus COVID-19 berat dengan onset setelah dosis pertama, 9 terjadi pada  grup plasebo dan 1 pada grup BNT162b2. Keamanan profil vaksin BNT162b2  ditandai dengan nyeri ringan hingga sedang pada lokasi penyuntikan, kelelahan, dan  nyeri kepala. Insidensi reaksi efek samping yang serius itu rendah dan serupa pada  grup vaksin dan plasebo. 

Regimen dua dosis vaksin BNT162b2 memberikan proteksi 95% terhadap COVID-19  pada pasien usia 16 tahun ke atas. Keamanan selama rata-rata 2 bulan serupa dengan  vaksin virus lainnya. 

4. Vaksinasi di Banjarmasin. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Senin,  menyatakan, dari 26 puskesmas di kota ini, memang baru sembilan yang betul-betul  siap melayani program vaksinasi tahap ke-3 bagi masyarakat rentan dan masyarakat  umum, yakni, mulai usia 18 tahun ke atas. 

Berdasarkan surat edaran nomor 442.12/86-P2P/Diskes Banjarmasin, vaksinasi  COVID-19 bagi masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas di mulai 1 Juli 2021. 

"Jadi hampir seluruh puskesmas di Banjarmasin diharapkan bisa memberikan vaksin  untuk masyarakat umun dengan syarat KTP Banjarmasin atau surat keterangan  domisili Banjarmasin," tuturnya.

Dia menyampaikan sembilan yang sudah sangat siap layanan vaksin masyarakat  umum tersebut, yakni, puskesmas Alalak Tengah, puskesmas Sungai Jingah,  puskesmas Basirih Baru, puskesmas Pekapuran Raya. 

Selanjutnya, SMP Terminal, puskesmas Teluk Dalam, puskesmas Alalak Tengah,  puskesmas Sungai Bilu dan puskesmas Beruntung Raya. 

Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dan Wakilnya H Arifin Noor  meresmikan dua bangunan baru puskesmas, Puskesmas Kuin Raya dan Kayu Tangi  Cemara Raya. 

Dia berharap, kedua puskesmas ini menjadi andalan masyarakat dalam berobat  melayani vaksinasi dan penanganan COVID-19. 

"Mudah-mudahan menambah semangat kerja, juga pelayanan apalagi dalam suasana  COVID-19 saat ini puskesmas harus tetap melayani masyarakat dengan baik, kami  berharap vaksinasi serta penanganan COVID-19 bisa dilayani, soalnya puskesmas  merupakan ujung tombak kesehatan warga," tuturnya. 

Kemudian, dia menjelaskan, ada sebanyak 12 puskesmas yang akan di Badan  Layanan Umum Daerah (BLUD) kan, tujuannya untuk meningkatkan pelayanan  puskesmas tersebut. 

"Tahun ini ada12 puskesmas yang di BLUD kan dalam rangka untuk peningkatan  sehingga yang sifatnya kebutuhan dasar dari puskesmas , tidak usah harus menunggu  minta anggaran, dana anggaran bisa dengan segera kalau harus diperbaiki segera  perbaiki, ulun (saya) yakin ini tidak mengurangi PAD Kota Banjarmasin tapi justru  meningkatkan pelayanan itu yang paling penting," pungkasnya. 

Kaum milenial di Banjarmasin, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan antusias  mengikuti program vaksinasi COVID-19 yang saat ini menyasar masyarakat umum  dari berbagai profesi.

"Senang sudah bisa vaksin. Sekarang merasa lebih terlindungi," ucap Vicka Karina  (21), seorang milenial setempat usai mengikuti vaksinasi di Taman Mathilda  Banjarmasin yang digelar Polda Kalsel di Banjarmasin, Minggu. 

Gadis yang masih tercatat sebagai mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat itu,  mengajak generasi muda setempat dapat membantu pemerintah menyukseskan  program vaksinasi agar lebih banyak masyarakat terlindungi dari paparan COVID-19. 

"Kalau sudah divaksin, paling tidak tubuh menjadi lebih terjaga. Jika pun sampai  terpapar, kondisi tubuh masih bisa nahan dan menekan angka kematian," tuturnya. 

Meylisa Corolina (22), mahasiswi Politeknik Negeri Banjarmasin yang juga telah  divaksin mengatakan anak muda dapat menjadi contoh menggelorakan semangat  vaksinasi ke masyarakat. 

"Tentunya protokol kesehatan tetap wajib dipatuhi sehingga orang yang sudah  divaksin justru lebih disiplin karena menyadari bahayanya COVID-19 yang kini  merenggut banyak nyawa manusia di dunia termasuk Indonesia," tandasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi mengakui sejatinya  vaksinasi difokuskan menyasar para lansia terlebih dahulu karena pertimbangan  potensi kematian yang tinggi jika lansia terpapar COVID-19. 

Meski begitu, katanya, kelompok usia yang lebih muda juga tetap diberikan vaksinasi  sepanjang ketersediaan dosis vaksin mencukupi sebagaimana yang diberikan  pemerintah. 

"Memang kami lihat antusias masyarakat dari generasi milenial justru lebih tinggi  untuk bisa mendapatkan vaksin. Semoga ini menjadi edukasi juga untuk semua orang  bahwa vaksin ini penting dalam rangka mewujudkan kekebalan komunal," katanya.

Untuk kelompok lansia, ia mengungkapkan target minimal 12 persen mendapatkan  vaksinasi, sedangkan saat ini baru mencapai sekitar 6.500 orang atau 11,60 persen  dari total 55.720 lansia di Banjarmasin. 

D. Simpulan  

Vaksin merupakan salah satu cara terpenting dan tepat guna untuk mencegah penyakit  dan menjaga kondisi tubuh. Vaksin ditujukan untuk melindungi diri dengan  membangun sistem kekebalan tubuh sehingga dapat melawan segala jenis penyakit,  dari yang ringan hingga sangat serius. Vaksin tersebut mengandung antigen yang  telah dinon-aktifkan sebelumnya sehingga tidak menimbulkan rasa sakit ketika  dimasukkan ke dalam tubuh. 

Vaksin COVID-19 mampu melindungi tubuh seseorang dari infeksi virus corona.  Tidak hanya itu, jika kamu terinfeksi virus penyebab COVID-19, vaksin bisa  membantu mencegah tubuhmu dari sakit parah atau potensi munculnya komplikasi  serius.  

Dalam melakukan vaksin terdapa beberapa efek samping dimana efek samping  merupakan sinyal dari tubuh bahwa vaksin yang diinjeksikan telah bekerja dan  bereaksi. 

Efikasi vaksin (secara umum 90–100%) diamati di seluruh subgrup ditentukan oleh  usia, jenis kelamin, ras, etnis, indeks massa tubuh dasar, dan riwayat komorbid. 

Warga Banjarmasin juga mulai melakukan vaksin dan minat masyarakat terhadap  vaksin kian meningkat. 

E. Referensi  

https://www.docdoc.com/id/info/procedure/vaksin 

CDC. Diakses pada 2021. Facts about COVID-19 Vaccines. 

Mayo Clinic. Diakses pada 2021. COVID-19 vaccines: Get the facts. Pusat Analisis Determinan Kesehatan Kemenkes. Diakses pada 2021. 5M di Masa  Pandemi COVID-19 di Indonesia.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/29/162900365/meski-manjur-mencegah covid-19-apa-saja-efek-samping-dari-vaksin-corona-?page=all 

https://www.alomedika.com/keamanan-dan-efikasi-vaksin-covid19 https://m.antaranews.com/berita/2248910/sembilan-puskesmas-di-banjarmasin layani-vaksinasi-masyarakat-umum


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabinet Resnawa - Kamush Periode 2024/2025

Milad Kamush Ke-11 Tahun: Bersinergi Menjalin Ikatan Dalam Membangun Rasa Kekeluargaan dan Kebersamaan Untuk KAMUSH yang Maju dan Terdepan

Kesuksesan PBAK Fakultas Ushuluddin dan Humaniora: Tiga Hari Penuh Semangat dan Kebersamaan