Sensasi Or Prestasi ?




Sensasi or Prestasi ?

        Mendongkrak popularitas dengan sensasi adalah lumrah bagi kebanyakan orang saat ini, terutama di dunia maya, bahkan terkadang sensasi cenderung memberi konotasi negatif bagi yang tidak bisa memaknainya dengan baik. Entah dari segi pemikiran maupun dari segi pendapat orang lain. Saat ini kita hidup di era global dan digital, di mana informasi apapun dengan mudahnya dapat tersebar dengan cepat. Hampir setiap hari di Indonesia atau di dunia muncul hal baru atau biasa yang kita sebut trending topics baik dari gaya hidup, fasion, ataupun teknologi.

        Di era global dan  digital informasi menyebar dengatn sangat mudah dan pesat hamper setiap hari di Indonesia ada saja yang menjadi perbincangan hangat atau trending topics baik dari kalangan hiburan,politik ataupun yang lainnya. Jika kita lihat perbincangan tersebut muncul karena adanya sensasi, yang membuat nama seseorang melejit dengan sekejap dan menjadi perhatian public. Sensasi adalah cara cepat dan mudah untuk mendapatkan popularitas. Tak hanya di dunia maya, bahkan di dunia nyata pun sering kita dengar ocehan orang-orang yang mengaku berprestasi dengan mengeluarkan kata-kata janji manis munafik yang menyembunyikan sensasi dibalik kata " Prestasi ". 

        Ketika dunia nyata tak lagi ramah akan prestasi maka, semua akan di ambil alih oleh dunia maya yang di kuasai oleh segelintir sensasi. Kalau minim prestasi, sensasi pasti jadi opsi supaya tetap terlihat seksi dimata orang-orang yang telah di perintahkan berkata "iya" Dibalik selembaran-selembaran kertas berharga di kantong celananya untuk bisa meninggikan kursi tertinggi yang di calonnkan. 

Why? 

Karena dunia kini tertarik pada drama, bukan hal-hal yang lebih penting seperti korupsi, penduduk dan kemiskinan Negara nya sendiri. Padahal beribu-ribu manusia yang memiliki segelintir prestasi yang unik di Negri kita ini. Prestasi mampu membentuk seseorang menjadi orang yang berhasil dalam segala hal dan biasanya dilalui dengan banyak melalui tahapan yang berliku, sering melakukan banyak kesalahan dan rintangan dalam proses capaiannya, tetapi justru hal itu mengajarkan perjalanan hidup untuk terus berjuang dan menciptakan banyak hal yang berguna bagi orang lain dengan hal-hal yang positif dihidupnya, meskipun tidak semua orang yang berprestasi itu harus mempunyai pendidikan yang tinggi karena sejatinya setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Menjadi orang yang berprestasi bisa dilakukan oleh siapapun bahkan untuk seseorang yang mempunyai keterbatasan sekalipun.

        Nah, semua kembali kepada diri masing-masing, apakah cara yang dipilh ingin instan tetapi penuh kontrovesi ataukah jalan penuh liku dan kesabaran tetapi menghasilkan sebuah prestasi yang berguna dan dikenang orang lain tanpa cela. Ini yang perlu dibenahi dan disadari. Untuk memunculkan sesuatu yang positif dan berkualitas itu dimulai dari diri kita sendiri pandai memilah apakah kita ingin terkenal dan dikenal karena prestasi ataukah sensasi. Masyarakat yang berkualitas akan melahirkan sesuatu yang berkualitas.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kabinet Resnawa - Kamush Periode 2024/2025

Milad Kamush Ke-11 Tahun: Bersinergi Menjalin Ikatan Dalam Membangun Rasa Kekeluargaan dan Kebersamaan Untuk KAMUSH yang Maju dan Terdepan

Kesuksesan PBAK Fakultas Ushuluddin dan Humaniora: Tiga Hari Penuh Semangat dan Kebersamaan