STOIKISME
Stoa berasal dari bahasa yunani yang artinya teras. Stoa salah satu pemikiran filsafat yang islami, padahal ini jauh sebelum islam datang. Disebut islami karena gagasan-gagasan kaum stoa dianggap sangat dekat dengan ajaran agama islam. Stoikisme adalah aliran filsafat yang membantu kita mengontrol emosi negatif dan mensyukuri segala sesuatu yang kita miliki sekarang. Aliran ini mengemukakan tentang ajaran yang diantaranya yaitu penerimaan keadaan yang tidak bisa kita ubah, mengubah apa yang bisa kita ubah, serta kebijaksanaan untuk tahu perbedaan antara keduanya. Sederhananya, kita sebagai manusia dilatih untuk dapat merespon segala sesuatunya secara rasional.
Melirik sejarah, stoikisme ialah filsafat yang paling panjang umurnya dibuktikan dengan tokoh-tokoh stoik yang muncul dari abad ke-3 sebelum masehi sampai abad ke-3 sesudah masehi (sekitar 500 tahun). Fase-fasenya pun panjang, terbagi menjadi 3 fase ;Fase awal itu zeno of citilium, Fase tengah diawali oleh posidonius, Fase akhir ada epictetus, Marqus Aurelius.
Berikut ini adalah asumsi-asumsi yang dipaparkan filsafat stoikisme:
ASUMSI STOIKISME : TENTANG ALAM SEMESTA
·
Dunia ini tertata berdasarkan satu Rational Principle, satu Logos.
·
Tatanan itu berasal dari ‘kandungan’ ketuhanan didalamnya.
·
Tuhan ada dalam segala
sesuatu dan segala
sesuatu dalam Tuhan (Pantheisme).
·
Hukum Tuhan
adalah segala yang telah terjadi
pasti sesuai divine
reason dan itulah yang terjadi.
·
Prinsip utama dalam
kehidupan: menjaga harmoni dengan alam dengan menjalankan divine reason masing-masing.
ASUMSI STOIKISME: TENTANG MANUSIA
·
Manusia adalah binatang
bernalar, nalar (reason) itu didapatinya dari yang ilahi, dan dengan nalar itu manusia menjadi elemen terpenting bagi sang ilahi untuk menyelenggarakan keteraturan manusia.
·
Namun, manusia bukan
satu-satunya elemen, ia hanya salah satu bagian alam semesta, ia hanya salah satu organ saja. Eksistensi manusia
selalu terkait dengan eksistensi dari pihak lain,merusak tatanan semesta berarti merusak atau mengancam eksistensi dari
manusia itu sendiri. Zeno merumuskan
karakteristik manusia stoik yakni :
KEBAJIKAN DALAM HARMONI
·
Satu-satunya kebaikan
adalah hidup secara
harmonis dengan alam, akal dan tuhan.
·
Tidak semua hasil dari
tindakan berada dalam kontrol seseorang, dan yang dimaksud bermoral atau tidak adalah apa yang benar-benar berada dalam kontrol
seseorang.
·
Karena kita memiliki
tugas untuk menyelaraskan keinginan kita dengan hukum alam, maka harus melakukan
kebajikan.
·
Oleh karena
itu, harmoni itu akan kembali
ke kita lagi, tadikan kita mewujudkan harmoni
lewat jalur kebajikan, kalo sudah bajik maka
akan lahir harmoni ketenangan dalam jiwa kita.
“ Weste no
more time arguing About What a good
man should be. Be one” Marqus Aurelius
Komentar
Posting Komentar